JAMBI - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita minta seluruh guru
memperketat pengawasan terkait didapatinya seorang siswa Madrasah
Tsanawiyah (MTS) di Jambi yang membawa kondom.
Ketika dihubungi
Sabtu, Rahmat mengaku perilaku siswa itu sudah di luar batas kewajaran
dan mengimbau sekolah-sekolah agar terus memantau para siswa agar
peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
Penemuan adanya siswa
MTs di Kota Jambi yang membawa kondom tersebut terungkap saat razia
siswa yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi, insiden ini
membuat gempar dunia pendidikan di Jambi.
"Kita mengimbau
sekolah-sekolah untuk memperketat aturan sehingga guru dapat mengawasi
siswa-siswanya. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi kejadian sama, kita
menyesalkan hal itu karena sudah di luar batas kewajaran," kata Rahmat.
Demikian dilansir Antara, Minggu (19/10).
Langkah-langkah yang
diambil untuk mencegah hal tersebut katanya, penerapakan Kurikulum 2013
tidak bisa main-main lagi, sehingga semua orang menyadari pentingnya
penerapan kurikulum 2013 tersebut secara benar dari sisi filosopisnya,
konsep, konten dan lain-lain.
"Oleh karena itu pentingnya
pendidikan karakter pada siswa-siswi kita, sehingga kejadian semacam ini
tidak terjadi lagi di Jambi," katanya.
Ia menjelaskan, buku
kurikulum 2013 mengarah kepada tiga komponen, yakni kecerdasan spritual,
intlektual dan emosional, sehingga tidak membedakan satu siswa dengan
siswa yang lainnya.
"Tidak boleh dipisahkan di antara tiga komponen itu dan hal itu tidak bisa dikotak-kotakan," katanya.
Menurut
dia, kecerdasan spritual itu bukanlah domainya pelajaran agama saja,
kecerdasan intelektual juga bukan pada pelajaran saja dan emosional
domainnya bukan ke bidang seni saja, namun bagaimana semua mata
pelajaran mengarah kepada pengawasan./ Merdeka.com
Memuat...