Quote : Menurut buku "Asal Usul Masyarakat Nias - Suatu Interpretasi" karangan
P. Johannes M. Harmmerle OFMCap. tahun 2001, halaman 211: Peristiwa yang
paling berpengaruh bagi masyarakat Nias pada zaman kuno ialah
kedatangan suatu kelompok etnis yang memiliki pelbagai kemajuan dan yang
menyebut diri manusia dari atas.
Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 dan
hasilnya ada yang dimuat di Tempointeraktif, Sabtu 25 November 2006 dan
di Kompas, Rabu 4 Oktober 2006 Rubrik Humaniora menemukan bahwa sudah
ada manusia di Pulau Nias sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari
daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi
sejak 30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari
Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta.
Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang
ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul Suku Nias berasal
dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut
Vietnam.
Apa kira-kira ada kaitan dengan keberadaan Atlantis atau Lemuria yang hancur di sekitaran masa belasan ribu tahun lalu?
Yang unik dari penghuni pertama Nias (Sowanua atau Bela):
1. dianggap sebagai makhluk halus
2. menyebut diri "manusia dari atas"
3. hidup di atas pohon besar
4. berkulit putih dan mulus.
5 diangap sebagai pemilik atau penguasa segala marga satwa
6. meminta persembahan
7. Mereka cantik-cantik
8. bisa membuat api dari kayu atau dari batu api.
9. suka menculik perempuan tinggal seorang diri di hutan atau di kebun yang sepi yang kemudian tiba-tiba hilang kesadarannya.
Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 [1],
[2]. Penelitian ini menemukan bahwa sudah ada manusia di Pulau Nias
sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias
pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau
kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional
dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama
dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul
Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi
negara yang disebut Vietnam.
Penelitian genetika terbaru menemukan, masyarakat Nias, Sumatera Utara,
berasal dari rumpun bangsa Austronesia. Nenek moyang orang Nias
diperkirakan datang dari Taiwan melalui jalur Filipina 4.000-5.000 tahun
lalu [3], [4].
Mannis van Oven, mahasiswa doktoral dari Department of Forensic
Molecular Biology, Erasmus MC-University Medical Center Rotterdam,
memaparkan hasil temuannya di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman,
Jakarta, Senin (15/4/2013). Dalam penelitian yang telah berlangsung
sekitar 10 tahun ini [5], [6] Oven dan anggota timnya meneliti 440
contoh darah warga di 11 desa di Pulau Nias.
”Dari semua populasi yang kami teliti, kromosom-Y dan mitokondria-DNA
orang Nias sangat mirip dengan masyarakat Taiwan dan Filipina,” katanya.
Kromosom-Y adalah pembawa sifat laki-laki. Manusia laki-laki mempunyai
kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Mitokondria-DNA (mtDNA) diwariskan
dari kromosom ibu.
Penelitian ini juga menemukan, dalam genetika orang Nias saat ini tidak
ada lagi jejak dari masyarakat Nias kuno yang sisa peninggalannya
ditemukan di Goa Togi Ndrawa, Nias Tengah. Penelitian arkeologi terhadap
alat-alat batu yang ditemukan menunjukkan, manusia yang menempati goa
tersebut berasal dari masa 12.000 tahun lalu.
”Keragaman genetika masyarakat Nias sangat rendah dibandingkan dengan
populasi masyarakat lain, khususnya dari kromosom-Y. Hal ini
mengindikasikan pernah terjadinya bottleneck (kemacetan) populasi dalam
sejarah masa lalu Nias,” katanya.
Studi ini juga menemukan, masyarakat Nias tidak memiliki kaitan genetik
dengan masyarakat di Kepulauan Andaman-Nikobar di Samudra Hindia yang
secara geografis bertetangga.
Jejak terputus
Menanggapi temuan itu, arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Sony Wibisono mengatakan, teori tentang asal usul masyarakat Nusantara
dari Taiwan sebenarnya sudah lama disampaikan, misalnya oleh Peter
Bellwood (2000). Teori Bellwood didasarkan pada kesamaan bentuk gerabah.
”Masalahnya, apakah migrasi itu bersifat searah dari Taiwan ke
Nusantara, termasuk ke Nias, atau sebaliknya juga terjadi?” katanya.
Sony mempertanyakan bagaimana migrasi Austronesia dari Taiwan ke Nias
itu terjadi.
Quote : Herawati Sudoyo, Deputi Direktur Lembaga Eijkman yang juga menjadi
pembicara, mengatakan, migrasi Austronesia ke Nusantara masih menjadi
teka-teki. ”Logikanya, dari Filipina mereka ke Kalimantan dan Sulawesi.
Tetapi, sampai saat ini data genetika dari Kalimantan dan Sulawesi masih
minim. Masih ada missing link,” katanya.
Di Kalimantan, menurut Hera, yang diteliti genetikanya baru etnis
Banjar. Hasilnya menunjukkan, mereka masyarakat Melayu. Di Sulawesi yang
diteliti baru Sulawesi Selatan. ”Masih banyak studi yang harus
dilakukan,” katanya./viva forum
Memuat...